Kalo dibilang awal mula gak pas banget pasalnya (pasal berapa mbak?) ini blog udah gw bikin dari setahun yang lalu dan ini bukan blog pertama gw. Udah banyak banget blog yang gw buat tapi hilang ditelan bumi. So, finally, akhirnya gw bikin baru. Rencananya sih ini blog mau gw bikin buat tugas aja, tetapi pas gw liat viewers gw 159 (setaun lebih 159?? MENYEDIHKAN!) akhirnya niat itu beralih dan gara-gara gw baca novel yang isinya dari blog gw jadi terinspirasi untuk menuliskan sepenggal kisah hidup yang bisa dibilang lumayan dodol binti bodoh binti stupid.
Sebagai perkenalan, alangkah baiknya kalo gw memperkenalkan diri gw sendiri, berdasarkan ktp yang sekarang berubah jadi e-ktp ditambah lagi dengan akte yang menunjang, disitu tertera nama gw Adinda Kusuma Wardhani. By The Way (kalo ada yang gak tau artinya by= dengan the way=jalan jadi artinya ngomong-ngomong) nama gw diciptakan oleh kedua orang tua gw atas persetujuan keempat eyang gw yang sekarang cuma tinggal 1 doang. arti dari nama gw sendiri adalah adinda = anak terakhir, Kusuma = bunga yang wangi banget, wardhani=nama keluarga jadi kalo digabungin kira-kira anak terakhir yang wangi banget. itu sih harapan mereka tapi kenyataanya berbanding terbalik 180 derajat!! yg bener c uma anak terakhirnya doang kl wanginya no comment deh! gw dianggep wangi kalo cuma buat ngajar sama ke kampus doang. kenyataanya mah gw jarang mandi!
sebenernya gw gak setuju tuh kalo ada yang bilang apalah arti sebuah nama?? padahal nama itu berarti banget buanget buat gw! emangnya lw semua pada mau dijalan dipanggil "tukiyem!" ato paidjo! (sorry yg namanya tukiyem or paidjo! sumpah gak ada maksud gw!) padahal nama asli lw princess?? pasti enggak kan!?!? makanya namanya itu penting banget. kalo menurut gw sendiri nama itu adalah sebuah doa, kayak nama gw diatas, doanya ortu sama eyang-eyang gw sih gw jadi anak yg wangi but sorry to say famz i can't do that :(
oklah cukup sekian perkenalan kita.
please enjoy my blog :)
Minggu, 20 Mei 2012
Senin, 02 April 2012
Kisah Hidup Eka Tjipta Widjaja (Orang Terkaya No-3 Di Indonesia)
Eka Tjipta Widjaja adalah seorang wirausaha yang terbilang sukses. Menjadi orang terkaya nomer 3 di Indonesia (Versi majalah Global Asia) lantas membuat saya mengambil ide untuk meresume perjalanan hidupnya untuk dijadikan bahan pembelajaran.
Terlahir di keluarga miskin pada tanggal 3 Oktober 1923 di Coan Ciu, Fujian, Republik Rakyat Cina membuat Oei Ek Tjhong (nama kecil Eka Tjipta) tumbuh menjadi anak laki-laki yang selalu berusaha dan patang menyerah.
Dengan bermodalkan hutang kepada renternir sebesar 1500$, beliau dan keluarganya bermigrasi dari China ke Makassar. Ketika tiba di Makassar Eka Tjipta yang kala itu berusia 9 tahun membantu ayahnya berdagang. Setelah dua tahun membantu ayahnya berdagang akhirnya hutangnya pun dapat terbayar pada renternir. Ketika hutangnya lunas Eka pun meminta untuk disekolahkan SD tetapi ia menolak untuk bersekolah dari kelas 1. Setelah tamat SD Eka tidak melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi karena faktor ekonomi. Akhirnya Eka pun memilih untuk berjualan.
Bisnis pertamanya dilakukan eka ketika berumur 15 tahun, ketika itu Eka berjualan biskuit dan gula-gula. Tapi karena pada saat itu dia tidak mempunyai modal dia pun berinisiatif untuk mengambil secara grosir lalu dijual secara eceran, pada saat itu tentu banyak pedagang yang tidak percaya tapi Eka tidak kehilangan akal. Berbekal ijazah SD yang dia punya, akhirnya ia menukarkan ijazahnya dengan biskuit dan gula-gula.
Perlahan tapi pasti ia pun mulai merintis bisnis pertamanya. Dari berjualan menggunakan sepeda hingga membeli sebuah becak untuk membantu bisnisnya.
Sudah lebih dari 50 tahun Eka Tjipta berbisnis. Segala bentuk pengalaman pernah dijalaninya. Tidak hanya pengalaman yang manis tetapi yang pahit pun sering dirasakan oleh Eka. Tetapi kegagalan dalam berusaha dijadikanya sebagai pacuan untuk membuat usaha lain yang lebih maju. Salah satunya adalah ketika Indonesia dalam keadaan perang dengan Jepang , maka suplai bahan bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat berharga. Ia mulai menjual terigu. Semula hanya Rp. 50 per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per karung, kemudian Rp. 40. Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk membuat kuburan orang kaya. Tetapi dia menolaknya karena dia merasa akan lebih untung bila ia yang menjadi kontraktornya. Akhirnya ia pun menjajal profesi lain yaitu menjadi kontraktor. Menjadi kontraktor dilakukanya hingga semua semen habis.
Usahanya baru benar-benar melesat dan tak jatuh-jatuh setelah Orde Baru, era yang menurut Eka, "memberi kesejukkan era usaha". Pria bertangan dingin ini mampu membenahi aneka usaha yang tadinya "tak ada apa-apanya" menjadi "ada apa-apanya". Tjiwi Kimia, yang dibangun 1976, dan berproduksi 10.000 ton kertas (1978) dipacu menjadi 600.000 ton sekarang ini.
Tahun 1980-1981 ia membeli perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar di Riau, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton. Perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton dibelinya pula. Tahun 1982, ia membeli Bank Internasional Indonesia. Awalnya BII hanya dua cabang dengan aset Rp. 13 milyar. Setelah dipegang dua belas tahun, BII kini memiliki 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset Rp. 9,2 trilyun. PT Indah Kiat juga dibeli. Produksi awal (1984) hanya 50.000 ton per tahun.
Sepuluh tahun kemudian produksi Indah Kiat menjadi 700.000 ton pulp per tahun, dan 650.000 ton kertas per tahun. Tak sampai di bisnis perbankan, kertas, minyak, Eka juga merancah bisnis real estate. Ia bangun ITC Mangga Dua, ruko, apartemen lengkap dengan pusat perdagangan. Di Roxy ia bangun apartemen Green View, di Kuningan ada Ambassador.
Usahanya kini tersebar dimana-mana dan membuat pria dengan usia 89 tahun menjadi orang terkaya nomer 3 di Indonesia. Kabarnya total kekayaanya adalah sebesar ± USD 3,8 milyar. Tapi dengan uang yang melimpah ruah tidak menjadikanya besar hati. Kini dia mengelola yayasan yang diberi nama Eka Tjipta Fondation. Sebuah yayasan yang sengaja dibuat untuk menolong orang-orang yang tidak mampu.
Berikut ini merupakan pesan yang disampaikan Eka “kalau hendak menjadi pengusaha besar, belajarlah mengendalikan uang. Jangan laba hanya Rp. 100, belanjanya Rp. 90. Dan kalau untung Cuma Rp. 200, jangan coba-coba belanja Rp. 210 yang ada akan celaka.”
Komentar :
Kegigihan, kerja keras, pantang menyerah serta doa merupakan kunci sukses dalam menjalani sebuah usaha. Hal ini dibuktikan oleh Eka Tjipta Widjaja. Siapa yang sangka bos besar Sinarmas Grup ini hanya memiliki ijazah SD ketika awal ia merintis bisnisnya.
Ijazah hanya selembar kertas sedangkan pantang menyerah merupakan modal utama dalam berdagang. Berkali-kali jatuh harusnya membuat kita berusaha agar tidak jatuh dengan alasan yang sama.
Jeli dalam melihat setiap peluang usaha dan semangat dari Eka merupakan hal yang patut kita contoh dalam setiap memulai usaha. Dan jangan lupa, kepercayaan konsumen adalah hal pertama yang harus kita jaga.
Senin, 12 Maret 2012
Salman Azis Alsyafdi - Usaha Tanpa Modal
SALMAN AZIS ALSYAFDI, S.KOM
Di Jakarta, pada tanggal 11 Februari 1986 telah lahir seorang laki-laki bernama Salman Azis Alsyafdi. Salman merupakan salah satu pengusaha muda yang bisa dibilang sangat sukses! Jiwa wirausahanya sudah timbul sejak dia kecil.
Salman sangat jeli melihat setiap peluang, setiap permasalahan dijadikan lading bisnis olehnya. Ketika Salman duduk dibangku SMU, saat itu dia masuk kedalam sekolah asrama. Disekolahnya, salman sering merasa bosan dengan menu makanan yang sering dihidangkan oleh pihak sekolah. Karena keadaan inilah Salman mulai mencoba peluang bisnis yang pertama yaitu berjualan! Tapi yang dilakukan Salman berbeda, dia tidak menjual makanan melainkan menjual jasa pembelian makanan. Langkah pertama yang ia lakukan adalah, Salman menanyakan kepada teman-temanya siapa saja yang ingin membeli makanan diluar. Setelah mencatat pesanan teman-temanya, Salman yang dibantu dua temannya yang lain keluar asrama dan mencari tukang nasi goring yang enak dan yang paling murah. Begitulah cara Salman berwirausaha. Tidak perlu modal sedikitpun asalkan mempunyai niat dan kerja keras maka segala sesuatu pasti akan terjadi! There is nothing impossible as long as we want to try.
Setelah tamat SMA, Salman melanjutkan studynya di Universitas Indonesia. Selama Salman kuliahpun dia tetap mencoba untuk berwirausaha. Usaha yang dilakukan sering sekali tidak menggunakan modal sama sekali, contohnya berjualan buku Foto kopian kepada teman-teman mahasiswa, berjualan komputer rakitan. Bahkan waktu Salman kuliah dia berhasil mendirikan sebuah usaha warnet. Bersama temanya dia mulai merintis warnet yang dinamakan warnet gue.
Dalam merintis sebuah warnet, ternyata jalan Salman tidak semulus jalan TOL. Banyak hambatan yang dia temui. Dari mulai kekurangan modal hingga diancam karena persaingan tapi semuanya dijadikan Salman sebagai pemicu untuk berusaha lebih keras lagi.
Kini usaha warnetnya tersebar di daerah Tanggerang. Tidak hanya itu Salman juga membuka usaha penjualan dan servis komputer didaerah Serpong. Semua ini tidak akan tercapai tanpa adanya kerja keras dan tekad yang tinggi.
Komentar
Modal utama dalam berusaha bukan lah uang melainkan tekad yang kuat dan kerja keras. Tanpa itu semua, usaha yang kita lakukan tidak akan pernah berjalan mulus. Jangan pernah setengah-setengah dalam berusaha! Yang melakukannya dengan penuh perjuangan saja bisa gagal apalagi yang setengah-setengah. Salman telah membuktikannya dalam pengalaman hidupnya. Bisakah kita mencontohnya??Saya yakin bisa karena, there’s nothing impossible as long as we want to try
Rabu, 04 Januari 2012
UNIT MANAGEMENT DAN RESIKO (Tugas 2)
Unit Usaha Management Proyek dan Resiko II
Jenis Usaha : Pendidikan
Nama Perusahaannya : SMPIT AL-MANAR
Pemilik : Yayasan Al-Muhajirin (Ir. H. Pepen S)
Alamat : Jl. Raya Perjuangan
SMPIT Al-Manar merupakan sebuah Sekolah Menengah Pertama berbasis Islam. Sekolah tersebut berada dibawah naungan yayasan Al-Muhajirin. Selain SMP, terdapat pula SDIT dan RA.
Dalam kegiatan akademiknya, SMPIT Al-Manar selalu berusaha untuk memadukan antara perkembangan teknologi dan Islam, sehingga diharapkan dapat melahirkan murid-murid yang tidak hanya cerdas dalam teknologi juga berkepribadian baik.
Untuk menunjang pembelajarannya, SMPIT Al-Manar memiliki sebuah laboratorium komputer dengan jumlah komputer 15 buah. Guru komputer SMPIT Al-Manar meramm photoshop untuk bahan pembelajaranya.
Untuk itu, kami mahasiswa D3 Teknik Komputer-Gunadarma bermaksud untuk menginstal photoshop secara Cuma-Cuma..
Saya melakukan pengisntalan 4 hari. Yang saya lakukan adalah meminta ijin, pencarian software, penginstalan software. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada table dibawah ini :
Hari | Meminta Ijin | Pencarian Sofware | Penginstalan Software |
Senin, 5 Desember 2011 | |||
Rabu, 14 Desember 2011 | |||
Sabtu, 10 Desember 2011 | |||
Senin, 12 Desember 2011 |
Keterangan :
Meminta Ijin Tugas | |
Mencari Software yang dibutuhkan | |
Penginstalan Software |
Langganan:
Postingan (Atom)